Sabtu, 09 Juli 2016

"Angan"


“KAMU” HANYALAH SEBUAH ANGAN

Kamu adalah asa yang sulit ku rajut menjadi nyata. Indah bayangmu hanyalah sementara yang sulit aku abadikan. Lihat aku yang selalu menantimu. Sadar akan rasaku yang telah lama terpendam. Mungkin yang aku perjuangkan hanyalah ilusi belaka. Mungkin ilusimu adalah tipu daya terendah. Jangankan untuk menjadi nyata, memimpikan kita bersama untuk selamanya saja aku tak kuasa.
Aku cemburu pada udara pagi yang leluasa mendekapmu setiap kali kamu terbangun. Aku juga cemburu pada embun pagi yang selalu menyapa lewat jendela kamarmu. Bagaimana caranya keluar dari perangkap pesonamu? Sungguh, melupakanmu tak semudah aku jatuh hati. Apakah ada tali yang cukup panjang untuk mengeluarkanku dari dalamnya aku terjatuh? Apakah kamu mendengar alunan nada pilu dari hatiku? Ketidak pedulianmu menyadarkanku, bahwa dirimu bukanlah jawaban dari takdirku.
Mungkin kita dipertemukan hanya untuk saling sapa, bukan untuk berbagi rasa. Degup jantungku berlarian dibuai pesona seorang impian, namun sayang kamu hanyalah sebuah angan. Kita bagaikan dua kapal yang bersebrangan, berpapasan tanpa saling beri tanda. Seolah tak ada lagi yang bisa kita bicarakan. Kita tak melabuhkan hati pada tempat yang sama. Aku hanya butuh dirimu disini bersamaku. Menikmati senja, malam, hingga fajar tiba. Akan kubuat semua indah disetiap detiknya, saat kau disini bersamaku.
Aku merindukan hal-hal sederhana yang kamu tunjukan untukku. Bahkan angin yang berhembus pun tau, kepada siapa rindu ini tertuju. Kamulah angin pujaan hujan yang selalu aku rindukan. Rindu itu fana. Menjadi nyata karena raga. Dan kamu pun datang, walau hanya untuk sekejapku memandang. Haruskah aku menunggumu pada purnama berikutnya? Akankah cintaku berlabuh padamu? Atau hanya akan terhempas oleh badai ketidakpastian? Ataukah aku harus berhenti menanti? Biarlah aku menjadi bayanganmu yang selalu dibelakangmu, menemani harimu tanpa kamu tunjukkan siapa aku.
Tuhan, jika dia menjadikan aku lebih baik dihadapanmu, mengapa engkau tidak izinkan kami bersama? Atau adakah takdir lain yang harus aku penuhi?

*just share*